Goresan Penulis : Selamat Tinggal
Jangan..
Jangan sentuh duri itu, atau kau akan berdarah..
Tidak..
Jangan pegang api itu, atau kau akan terbakar..
Hentikan..
Jangan genggam perasaan itu, atau kau akan terluka..
Oh tidak, lihatlah..
Aku kira aku terlambat memberitahumu..
Kau sudah menyentuh duri itu..
Kau sudah memegang api itu..
Dan kau, sudah menggenggam perasaan itu..
Tak apa..
Mendekatlah, agar aku bisa mengobatimu..
Tanganmu berdarah, dan obatnya hanyalah aku..
Tanganmu terbakar, dan obatnya hanyalah aku..
Perasaanmu terluka, tapi kurasa, obatnya bukanlah aku..
Apa? Kau tanya mengapa?
Hey. Lihatlah sekelilingmu..
Mereka menatap kita dengan tatapan yang aneh..
Dan apa kau tak mengerti,
Mereka menganggap kita monster
Tunggu.. Kau ingin pergi kemana?
Oh tidak.. Kumohon jangan..
Jangan hancurkan omongan mereka..
Jangan sentuh apapun yang ada di tubuh mereka..
Mereka benar, dan percayalah, aku yang salah..
Aku yang seharusnya pergi..
Jadi, selamat tinggal.
Jangan sentuh duri itu, atau kau akan berdarah..
Tidak..
Jangan pegang api itu, atau kau akan terbakar..
Hentikan..
Jangan genggam perasaan itu, atau kau akan terluka..
Oh tidak, lihatlah..
Aku kira aku terlambat memberitahumu..
Kau sudah menyentuh duri itu..
Kau sudah memegang api itu..
Dan kau, sudah menggenggam perasaan itu..
Tak apa..
Mendekatlah, agar aku bisa mengobatimu..
Tanganmu berdarah, dan obatnya hanyalah aku..
Tanganmu terbakar, dan obatnya hanyalah aku..
Perasaanmu terluka, tapi kurasa, obatnya bukanlah aku..
Apa? Kau tanya mengapa?
Hey. Lihatlah sekelilingmu..
Mereka menatap kita dengan tatapan yang aneh..
Dan apa kau tak mengerti,
Mereka menganggap kita monster
Tunggu.. Kau ingin pergi kemana?
Oh tidak.. Kumohon jangan..
Jangan hancurkan omongan mereka..
Jangan sentuh apapun yang ada di tubuh mereka..
Mereka benar, dan percayalah, aku yang salah..
Aku yang seharusnya pergi..
Jadi, selamat tinggal.
Komentar
Posting Komentar