Goresan Penulis : Seseorang di Balik Pintu
Apa yang salah dengan pintu itu? Setiap kali terbuka, semua mata langsung tertuju padanya. Setiap kali berbunyi, semua mata mengarah padanya. Setiap kali berdecit, semua orang melihat ke arahnya. Pintu itu hanya pintu biasa yang terbuat dari kayu seperti pada umunya. Dengan dilapisi cat berwarna biru kemudaan dan ada sedikit karat pada gagangnya. Tak ada yang aneh.
Hari senin. Bukanlah hari keberuntungan, bukan? hari pertama untuk mengawali minggu ini. Dan sudah mendapatkan pelajaran seorang guru killer. Dengan postur badan yang tidak terlalu tinggi dan kulit hitam manis. Penampilannya selalu rapi dan sangat disiplin. Tetapi ada satu hal. Semua yang dilakukan anak muridnya selalu salah dimatanya. Seseorang yang selalu memberi tugas kelewat banyak.Yeah, kecil tapi mematikan.
Hari itu, pelajarannya dimulai sejam sebelum bel pulang berbunyi. Atau lebih tepatnya pelajarannya menempati posisi jam terakhir. Dan tidak seperti biasanya dia telat masuk kelas. Kami berfikir, jika dia telat masuk kelas, maka dia tidak akan masuk kelas. Seperti biasa, kami hanya mendengarkan lagu, mengobrol, membaca buku, bercanda, dan sebagainya. Tetapi, tiba-tiba saja suara pintu terdengar mengganggu telinga. Semua mata tertuju padanya. Dan ternyata yang membuka pintu adalah Dhieza yang ingin membuang sampah. Kami menghela nafas kemudian melanjutkan aktivitas seperti biasa. Tak lama, suara pintu itu kembali terdengar. Lagi-lagi semua mata kembali mengarah padanya. Dan ternyata Dhieza yang baru saja kembali. Kami memalingkan wajah dan kembali melanjutkan aktivitas sebelumnya.
Lama. Semua berjalan seperti biasanya dan kami masih sibuk dengan urusan masing-masing. Semakin berlalunya waktu, semakin meyakinkan kami bahwa sang guru tidak hadir. Tapi, tiba-tiba pintu kembali terbuka, dan mengalihkan pandangan kami. Dan ternyata hanya Jamong yang ingin pergi ke kantin. Semua menarik nafas lega dan melanjutkan aktivitas. Kemudian, hal itu kembali terjadi. Pintu terbuka, dan tak ada siapapun yang memasuki ruangan. Kami semakin lekat melihat kearahnya. Kali ini kami benar-benar panik. Semua anak telah kembali ke tempat duduk masing-masing. Tak lama, seseorang memasuki kelas kami. Dengan postur tubuh yang kurus dan mengenakan sepatu hitam. Ia datang sambil menenteng beberapa makanan di tangan kanannya. Jamong-_-
Hari senin. Bukanlah hari keberuntungan, bukan? hari pertama untuk mengawali minggu ini. Dan sudah mendapatkan pelajaran seorang guru killer. Dengan postur badan yang tidak terlalu tinggi dan kulit hitam manis. Penampilannya selalu rapi dan sangat disiplin. Tetapi ada satu hal. Semua yang dilakukan anak muridnya selalu salah dimatanya. Seseorang yang selalu memberi tugas kelewat banyak.Yeah, kecil tapi mematikan.
Hari itu, pelajarannya dimulai sejam sebelum bel pulang berbunyi. Atau lebih tepatnya pelajarannya menempati posisi jam terakhir. Dan tidak seperti biasanya dia telat masuk kelas. Kami berfikir, jika dia telat masuk kelas, maka dia tidak akan masuk kelas. Seperti biasa, kami hanya mendengarkan lagu, mengobrol, membaca buku, bercanda, dan sebagainya. Tetapi, tiba-tiba saja suara pintu terdengar mengganggu telinga. Semua mata tertuju padanya. Dan ternyata yang membuka pintu adalah Dhieza yang ingin membuang sampah. Kami menghela nafas kemudian melanjutkan aktivitas seperti biasa. Tak lama, suara pintu itu kembali terdengar. Lagi-lagi semua mata kembali mengarah padanya. Dan ternyata Dhieza yang baru saja kembali. Kami memalingkan wajah dan kembali melanjutkan aktivitas sebelumnya.
Lama. Semua berjalan seperti biasanya dan kami masih sibuk dengan urusan masing-masing. Semakin berlalunya waktu, semakin meyakinkan kami bahwa sang guru tidak hadir. Tapi, tiba-tiba pintu kembali terbuka, dan mengalihkan pandangan kami. Dan ternyata hanya Jamong yang ingin pergi ke kantin. Semua menarik nafas lega dan melanjutkan aktivitas. Kemudian, hal itu kembali terjadi. Pintu terbuka, dan tak ada siapapun yang memasuki ruangan. Kami semakin lekat melihat kearahnya. Kali ini kami benar-benar panik. Semua anak telah kembali ke tempat duduk masing-masing. Tak lama, seseorang memasuki kelas kami. Dengan postur tubuh yang kurus dan mengenakan sepatu hitam. Ia datang sambil menenteng beberapa makanan di tangan kanannya. Jamong-_-
Semua mata tertuju padamu~~~
BalasHapusAduuu ngakak BHAK!!!
Semua mata tertuju padamu~~~
BalasHapusAduuu ngakak BHAK!!!